Tentang saya – Perjalanan Menempuh Studi Hingga S3 Di Eropa Dengan Beasiswa Full

As an international PhD student and

an educator

Hi there, I dedicate this page to tell you a little bit about my background…

Maybe it will be more convenient for me to write in Bahasa for this section okay? Perjalanan studi saya dimulai sejak lulus S1 jurusan teknologi pangan di sebuah universitas swasta di Surabaya, Indonesia pada tahun 2018, tepatnya 4 tahun setelah saya menjadi mahasiswa S1 dari tahun 2014. Selama masa studi, saya rasa saya merupakan siswa yang cukup berprestasi baik secara akademis maupun non-akademis, terlebih saya merasakan bahwa skill yang saya miliki masih tidak sebegitu dalamnya untuk bidang yang saya harapkan untuk bisa mengarungi kompetisi di Indonesia, therefore saya memutuskan untuk melanjutkan studi. Pastinya studi di luar negeri dengan biaya sendiri tidak menjadi opsi bagi saya kala itu, karena untuk bisa melanjutkan studi S1 saja sudah harus memutar otak untuk mencari sumber-sumber pendanaan yang memungkinkan, oleh karena itu mulailah saya melakukan pencarian beasiswa – yes, as a scholarship hunter, mungkin seperti kalian yang sekarang sedang membaca teks ini.

Mendapat beasiswa S2 (2019-2021)

Setelah saya lulus, seperti fresh graduate ambisius pada umumnya, saya langsung mencoba melamar salah satu beasiswa sejuta umat yang ada yaitu LPDP. Universitas yang saya tuju merupakan universitas top untuk jurusan saya (teknologi pangan) yaitu Wageningen University di Belanda. Saya berhasil lolos seleksi administrasi, kemudian lanjut menjalani seleksi kompetensi dasar yang mana juga saya lalui, dan sampai di tahap terakhir yaitu seleksi substansi (interview dan FGD). Sayangnya, bulan Desember 2018 tersebut saya mendapat email penolakan dari LPDP bahwa saya tidak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya alias gagal. Saat itu, tidak banyak beasiswa cadangan yang saya apply, paling hanya Chevening (ditolak karena belum ada 2 tahun pengalaman kerja), dan Fullbright (ditolak karena salah dokumen), sehingga satu-satunya beasiswa saya yang masih ongoing adalah Stipendium Hungaricum oleh pemerintah Hongaria. Meski saya tidak banyak informasi tentang beasiswa ini, akhirnya saya mendapat respon positif, melalui tahap interview, dan mendapat konfirmasi pada Juni 2019 bahwa saya bisa mulai studi pada September 2019. Studi ini saya tempuh di Szent Istvan University (sekarang berubah menjadi Hungarian University of Agricultural and Life Sciences) selama 2 tahun dari 2019 hingga Juni 2021. Studi saya jalani dengan penuh lika-liku, mungkin bisa menjadi satu post tersendiri, namun saya berhasil meraih hasil studi yang sangat memuaskan (IPK sempurna), nilai IELTS yang baik (8.5), dan publikasi di jurnal internasional. Ada beberapa pilihan yang bisa saya ambil, namun akhirnya dikarenakan pandemi covid-19, saya memutuskan ini adalah saat yang baik untuk melanjutkan studi saya hingga meraih gelar PhD (S3)

Perjalanan kuliah PhD (S3) di Belgia (2021-sekarang)

Setelah melalui perjalanan S2 yang cukup panjang, saya sudah mulai mencari kesempatan dan peluang untuk melanjutkan studi S3 dari semester 3 perkuliahan S2 saya, hal ini umum dilakukan karena sisa 6 bulan apabila ingin langsung melanjutkan studi, supaya tidak terlalu lama melalui transisi, biasanya rekan-rekan juga sudah mulai mengejar beasiswa atau lowongan PhD di periode ini. Kebetulan saya melalui proses seleksi di beberapa beasiswa, mengajukan di berbagai macam tempat dan universitas, singkat cerita, empat tempat menawarkan saya untuk melanjutkan studi yaitu di Wageningen University (Belanda), University of Helsinki (Finland), Kyoto University (Japan), dan KU Leuven (Belgium). Perjalanan aplikasi masing-masing beasiswa dengan proses interview dan segala keribetannya mungkin akan saya ceritakan di postingan lain, tapi intinya saya mengambil keputusan untuk melanjutkan studi di KU Leuven, yang mana adalah salah satu universitas top di dunia, menduduki ranking 42 saat itu. Jurusan yang diambil adalah Bioscience Engineering, masih agak linear dengan spesialisasi S1 dan S2 saya yaitu teknologi pangan, maka sejak September 2021, saya resmi menjadi mahasiswa PhD dari KU Leuven. Secara keseluruhan, studi disini sangat menunjang perkembangan pendidikan saya, mulai dari profesor kelas dunia, hingga fasilitas yang sangat membuat kita nyaman melakukan riset, studi, dan kunjungan ke negara lain. Tidak dirasa sudah hampir habis masa studi S3 saya, dan website ini saya gunakan juga untuk menuangkan pengalaman berharga dan hal-hal yang bisa dibagikan ke teman-teman yang ingin menjalani langkah serupa.

Anyway, I think that sums up a little bit of my education life, feel free to listen to my other stories in the living abroad part (click on that link) or contact me in any way that can be of help to you. See you and hope you find these useful! 😀